MUSLIM TIDAK BUTUH
HUMANISME, FEMINISME, DLL.
MENGAPA?
KARENA kita mempunyai -isme yang terbaik dari Yang Terbaik:"ALLAHISME."
KARENA bagi muslim, -isme apa pun tanpa Quran dan Hadis pasti merupakan
upaya coba-coba. KARENA kemanusiaan dan -isme lainnya adalah kamuflase
yang cantik atas nafsu manusia belaka.
Yang kita butuhkan hanya Allahisme (Islam: Quran dan Hadis; ini cara saya
menyebutnya dalam konteks oposisi terhadap -isme-isme di luar Islam). Karena di
dalam Allahisme kita mendapatkan humanisme, feminisme, dan lain-lain tanpa efek
samping. Humanisme membunuh humanitas; Feminisme membunuh feminitas.
Kita lihat belakangan ini, konsep HAM telah disalahgunakan dan menjadi dalih
untuk membunuh. Lihat kasus Palestina, Iran, Afganistan, dan banyak lagi.
Bahkan di Indonesia sendiri, ini adalah menu favorit para politikus busuk untuk
membela kepentingannya. Weks! xD
Kita lihat belakangan ini, konsep feminisme telah menciptakan perempuan2
perkasa (fun fearless female, katanyah, wakakak xD) yang enggan melahirkan,
enggan menyusui anak, bahkan enggan menikah.
Humanisme dan
Feminisme baru bagi dunia Islam??
Seorang skeptis pernah berkata pada saya bahwa
humanisme dan feminisme itu baru dimasukkan ke dalam Islam akhir-akhir ini
saja. saya sangat tidak setuju. Humanisme dan Feminisme sudah ada di dalam
Islam sejak awal. Asma dan Sifat Allah, Ar Rahman dan Ar Rahim, adalah sumber
dari kemanusiaan hakiki, malahnya lebih dalam daripada sekadar humanisme. Fikih
wanita adalah feminisme sejati untuk muslimah.
Kita bisa melihat bahwa dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad Saw berhasil
membangun sebuah peradaban masyarakat ideal yang disebut masyarakat Madani
(Madinah)."Negara" Kota Madinah kala itu adalah masyarakat
multietnis, multibudaya, multiagama. Di dalamnya ada berbagai suku yang
beragama Islam, Yahudi, Nasrani, dan lain2 yang hidup berdampingan secara
sinergis.
Menurut saya,
paradigma Nabi Muhammad Saw dalam membangun masyarakat ideal tersebut bukanlah
atas dasar prinsip humanisme, tetapi saya lebih percaya, bahwa paradigma yang
diejawantahkan Sang Mustafa adalah paradigma Ar-Rahman (Kasih Allah untuk
setiap umat) Ar-Rahim (Kasih Allah khusus untuk pengikut Muhammad Saw.). Ini
menjadi bukti Islam sebagai Rahmatan lil Alamin--rahmat atas seluruh umat, rahmat
bagi semesta alam.
Ajaran Islam adalah induknya humanisme; Fikih wanita adalah feminisme sejati.
Keduanya tanpa efek samping selama dijalankan tanpa nafsu.
Dewasa ini, kita melihat bahwa utopia setiap bangsa di dunia adalah membangun
masyarakat ideal ini (Barat: Civil Society). Masyarakat madani (dari
kata madinah; medina) adalah model peradaban ideal untuk manusia.
Saya tidak ragu mengatakannya karena yang pernah membangun masyarakat seperti
itu ialah Tuhan melalui nabi-Nya.
Allahua'lam.
Gali
Lebih Lanjut:
.
No comments:
Post a Comment