Islam itu berisi :

Islam itu berisi :

Tuesday, January 26, 2016

22. Muhammad



Muhammad itu namanya,
Mursalin itu badannya,
Nawi itu satunya dengan Ilahi: barulah dia Nur Ilahi.

Nawi itu jasad Allah Ta`ala,
Nur Ilahi jasadnya Ilahi
Muhammad Nur itu sewaktu belum naik [Mi'raj];
waktu sudah naik Mi'raj dan turun kembali ke Bumi, Muhammad Nur hilang di Madinah [wafat],
sampai sekarang yang ada Muhammad Nawi. Muhammad Nawi inilah Tuhan yang ditemui di yaumil qiyamah kelak.

Patut kita tidak berjumpa Tuhan, hanya berjumpa dengan Kemahasucian-Nya. Itulah Muhammad Nawi saja yang ada. Tuhan, dari dulu sampai sekarang [sampai kapan pun] tidak akan pernah muncul. Tubuh-Nya saja ada: inilah jasadnya Rasulullah Saw.

Muhammad Majati itu meliputi jasad. Muhammad Nur melebam/meliputi ke qadim. Kita ini Muhammad Majati karena ada Ruhul Qudus. Kalau dia bukan Nur, tidak bisa naik sampai ke surga. Ruhul Qudus lebih mulia dan lebih mahasuci daripada malaikat.

Nabi Muhammad itu jasadnya Ruhul Qudus, yang dapat sampai ke nawi, hanya Muhammad. Yang sampai itu Muhammad Nawi. Tidak mungkin tidak jumpa Rasul dengan Tuhan. Kita selama ini hanya mengetahui Rasulullah Saw. itu Muhammad Majati (Ruhul Qudus)

Kita nyatakan Muhammad Nur itu. Itulah Nur Muhammad atau itulah Muhammad yang wafat di Madinah, sedangkan Nabi Muhammad Rasulullah Saw. sejak pulang Mi'raj mengetahui dirinya Muhammad Nawi dan Muhammad Nawi jasad Ilahi. Inilah Nama tertinggi Ilahi.


Muhammad mengetahui dirinya.
Laa ya'rifu zaatul ilallah.
"Tidak ada mengenal Diri-Nya, melainkan Diri-Nya."


Umat berkata Nabi Muhammad [Muhammad Nur] itu naik ke langit sampai ke Nawi, turun dan wafat di Madinah. Sekarang yang ada Muhammad Nawi.


Aku adakan dunia-akhirat karena Muhammad.
Aku adakan Muhammad karena Aku.



Muhammad itu namanya,
Nur atau Mur itu badannya.
Nawi itu satunya dengan Ilahi, barulah dia Nur Ilahi.

Mur itu jasad Muhammad,
Nawi itu jasad Allah Ta'ala,
Muhammad Nawi itu Jasad Ilahi.
Muhammad Nur itu sebelum naik Mi'raj, setelah turun kembali ke Bumi: Muhammad Nawi.
Muhammad Nawi itulah yang beri syafaat di yaumil qiyamah.


Sebenar-benar Muhammad itu Ruh Qudus dan Ruh Qudus itu tubuhnya hak Allah Ta'ala. Inilah permulaan yang kuat, yaitu Rahasia. Kita inilah bernama Muhammad. Muhammad itu bayang-bayang hak Allah Ta'ala. Tidak akan bercerai bayang-bayang dengan Yang Punya Bayang-Bayang. Pahamilah hakiki ini.



Ruhul Qudus bukan Tuhan


Ruhul Qudus bukan Tuhan. Ruh Qudus itu Zat Mutlak. Zat Mutlak inilah sumber kehidupan. Zat Mutlak ini Sifat Tuhan, bukan Tuhan. Kalau Tuhan itu Rabbul izzati: Zatnya Zat. Itulah Tuhan.



۞ إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَىٰ ۖ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ [٦:٩٥]

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? [Q.S. Al-An`am:95]


Makna dan rahasia hakiki ayat tersebut di sini:

وَالنَّوَىٰ
butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan.


Tumbuhan dan buah-buahan itu tumbuh dari biji kering-mati yang kemudian ditanam. Biji yang mati inilah tamsil rahasia tentang suatu tempat tertinggi perjumpaan dengan Allah Rabbul Izzati.

"Tempat" perjumpaan Nabi Muhammad Rasulullah Saw. dengan Allah Rabbul Izzati adalah suatu tempat yang bernama Wannawa. Di tempat ini semua yang hidup berasal dari yang mati. Artinya juga, setiap yang bisa sampai ke situ, mati pun bisa hidup kembali. Nawa; Nawi itu sama saja. Yang sampai ke Wannawa hanya Muhammad: Nabi Muhammad Rasulullah Saw. satu-satunya yang sampai ke sana. Itulah disebut Muhammad Nawi. Ini juga sunnah. Buka al-Kahfi:110


قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا [١٨:١١٠]
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa".
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".


Pengajian hakiki ini bukan pendapat, melainkan sudah dilihat nyata yang sebenar-benarnya. Pahamilah hakiki ini.


Syaikh Sirad



.

No comments:

Post a Comment