Islam itu berisi :

Islam itu berisi :

Friday, January 29, 2016

19. Islam: Agama Tauhid dengan Hukum Aqli 2 | Pengajian Ibu-Ibu


Sambungan dari: Islam: Agama Tauhid dengan Hukum Aqli

Anda yang baru pertama kali baca blog ini, dianjurkan baca dulu tulisan tentang Perbedaan Tuhan dan Allah dan Zat dan Sifat.

Kalau kita sudah paham tentang hukum akal ini, jangan salah paham. Karena yang benar itu: tidak boleh salah paham. Begitu juga tentang perkataan-perkataan Tuhan atau firman-firman, jangan sampai salah paham. Tuhan tahu manusia-manusia yang dalam keraguan mengenai perjumpaan dengan-Nya. Dari mana kita tahu hal ini? Dari perkataan Tuhan juga.


٤١:٥٤]  أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِّن لِّقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ]
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. [Q.S. al-Fushilat:54]


Perkataan Tuhan ini musti dipahami. Sebab apa manusia dalam keraguan bertemu Tuhan? Karena belum mendapatkan penjelasan oleh Tuhan tentang Tuhan itu sendiri. Maka dijelaskan oleh Tuhan tentang Diri-Nya, di ayat yang sama selanjutnya.


٤١:٥٤]  أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيطٌ]
Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. [Q.S. al-Fushilat:54]


Keraguan kamu itu karena kamu tidak paham perkataan Tuhan yang menjelaskan bahwa sesunggunya Tuhan Maha Meliputi segala sesuatu atau Maha Meliputi sekalian alam. Alam apa saja: alam dunia, alam jin, alam malaikat, alam para nabi, alam akhirat, semuanya.

Dijelaskan lagi tentang Tuhan Meliputi segala sesuatu itu pada ayat berikut.

٥١:٢٠]  وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ]
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. [Q.S. Adz-Dzariyaat:20]


Di dunia ini ada tanda-tanda Wujud Tuhan bagi orang-orang yang yakin. Yakin karena paham yang dikatakan wujud Tuhan itu adalah Zat Tuhan atau Diri Tuhan.

Dalam hadis yang terdapad dalam Kitab Pembuka Rahasia Allah karya Dr. Syaikh H. Jalalluddin disebutkan hadis qudsy:

Awwalu maa khlaqallaahu min nuurihi Nabiyyika
Yang pertama dijadikan Allah adalah cahaya Nabimu


Berarti sebelum Nabi, Cahaya dulu yang dijadikan Tuhan [sebelum Nur Muhammad, Nur Ilahi dulu dijadikan Tuhan]. Cahaya Diri Tuhan itulah yang dikatakan oleh ahli tasawwuf sebagai Nur Ilahi atau Cahaya Tuhan. Maksudnya, Tuhan meng-ada-Kan Cahaya Diri-Nya lalu dari Cahaya Diri-Nya inilah kemudian dijadikan Nur Muhammad.

Cahaya Diri Tuhan ini Mahasuci. Maka setiap manusia yang terlahir dikatakan "fitrah", artinya suci. Waktu Muhammad dilahirkan, diri bayi itu zahirnya suci, batinnya pun suci karena dijadikan dari yang Mahasuci. Yang Mahasuci itulah Nur Ilahi.

Siapa mengenal dengan yang disebut Mahasuci ini, mahaesa-lah dia dengan Tuhan.

Supaya kita tidak salah paham, hendaklah diketahui apa itu Mahasuci? Mahasuci itu Cahaya Diri Tuhan [Nur Ilahi]

Nur Ilahi -- dijadikan-Nya --> [Nur] Muhammad. Muhammad Saw. itu manusia biasa seperti kita juga [yang berjasad kasar]. Walaupun Muhammad Saw. dan diri kita semua ini berjasad kasar, tetap asalnya dari Mahasuci. Diri kita begini, Allah tetap Mahasuci.

Mahasuci itulah Rahasia Allah. Untuk mudah paham dalam pengenalan, kita sebut Mahasuci itu sebagai "Kosong". Kosong itulah Tubuh Mahasuci, Tubuhnya Allah Ta`ala. Jangan ragu lagi karena ini didapatkan dari penyelidikan dalam Quran. Mahasuci itu Nur Muhammad; di dalam Mahasuci itu Nur Ilahi. Nur Ilahi itulah disebut juga Zat Mutlak.

Jadi, Kosong ini Mahasuci alias Nur Muhammad. Nur Muhammad ini Sifat. Adapun Nur Ilahi itu Zat Mutlak [Zat semata-mata; tanpa Sifat]. Maka dikatakanlah Tuhan itu terlindung oleh Zat dan Sifat. Maksudnya terlindung oleh Nur Ilahi [Zat Mutlak] dan Nur Muhammad [Sifat].

Kosong yang kita lihat ini adalah Mahasucinya Allah. Di balik Mahasuci ini kita sadari: Yang Terlebih Mahasuci saja ADA. Begitulah waktu kita berdiri shalat, kita sadari bahwa yang ADA di Maharuang itu Tuhan. Kita sadari bahwa Tuhan itu ADA di Maharuang atau di "Kosongnya Kosong."

Kosong atau Mahasuci [Sifat] yang kita lihat ini adalah Nur Muhammad, sedangkan Maharuang bukan Nur Muhammad, melainkan Nur Ilahi [Zat Mutlak]. Nah, dibalik Maharuang atau dibalik Zat Mutlak itu kita sadari: ADA TUHAN.

Tuhan itu Rabbul izzati [Tuhannya sekalian Zat]. Tuhan itu bukan Zat Mutlak, melainkan Zat-nya Zat. Kalau sudah paham ini, langsunglah takbir dan shalatlah sampai selesai salam. [bersambung]

Rangkuman:
Cahaya Nabi = Nur Muhammad = Sifat = [Kosong] Mahasuci.
Cahaya Diri Tuhan = Nur Ilahi [yang oleh Tuhan dinamai "Allah"] = Zat Mutlak = Rahasia Allah = [Kosongnya Kosong] Maharuang.
Cahaya Nabi dijadikan dari Cahaya Diri Tuhan.





.

1 comment:

  1. Senang sekali saya ketemu cenel ini danterima kasi kepada yg mengadah kannya ,,semoga ilmunya bertambah baik dan selalu mendapat Redho dari Allah

    ReplyDelete