Sahnya
tafakur: Ruh Qudus diam.
Sehingga kita bernyawa dengan hakiki/Nur. Untuk dapat tajalli, hendaklah perasaan sampai di pusat. Jangan ditarik-tarik lagi."Orang yang satu ini" hendaklah dikenal karena ini tajalli Allah. Jalannya tajalli ada di dalam diam; diam sediam-diamnya. Satukan ingatan dan perasaan sehingga Rahasia Allah yang ada pada jasad bagus kerjanya. Diamkan suara, tidak ada lagi perkataan pikiran dan perasaan. Dapatlah mendengar Rahasia yang ada pada jasad. Bicara hanya dengan hasil praktik tajalli. Biar dia ulama sekali pun, jangan bicara soal tajalli kalau tidak dapat mengajarkan praktik tajalli. Hasil tajalli dengan bicara saja: tong kosong nyaring bunyinya. Ingat kata Syaikh Junayd: "Inni ru'yatullah sitti namara." Aku melihat Allah 60 kali. |
.
No comments:
Post a Comment