Tuhan itu tidak
Bergerak dan tidak Diam: Diam sediam-diamnya.
Tuhan tidak Bergerak kemudian Diam; tidak pula Diam kemudian Bergerak. Tuhan Diam sediam-diamnya. Yang Diam sediam-diamnya itulah Tuhan. Zat-lah yang merasakan ketuhanan. Bukan kita yang mau merasa ketuhanan, melainkan Zat merasakan ketuhanan. Maka hati kita musti plong: tidak ada keinginan lagi. Bersih dari ananiyah. |
Syaikh Sirad
.
No comments:
Post a Comment