Islam itu berisi :

Islam itu berisi :

Wednesday, January 27, 2016

21. Gaya Hidup Arif Billah dan Keturunannya dalam Sehat-Sakit-Senang-Susah-Lapang-Sempit



"Wa mahyaya wa mamaati lillaahi Rabbil 'alamiin."

Untuk apa berserah diri pada yang bukan Tuhan. Selain Tuhan, jin-setan-Iblis laknatullah semua. Kerjanya menipu manusia untuk bersama-sama menghuni neraka yang menyala-nyala.


Hiasilah diri dengan tauhid agar kuat semangat hidup dengan Tuhan. Jangan hidup dengan uang saja. Tidak ada uang, mulai seperti tikus tercebur dalam minyak: loyo.


Lihat pegawai yang berpatokan pada jabatan. Sekali pensiun, habis masa jabatan, loyo. Makanya kalau waktu memangku jabatan tertawa-tawa, jangan lupa siapkan juga tempat bertangis-tangis melepaskan jabatan. Tidak tahu tauhid, konyol.


Berobat dengan cara "islam", masuk pengaruh jin-jin Islam. Berobat dengan cara kafir, masuk pengaruh jin-jin kafir. Jangan berobat dengan cara-cara jin, setan, Iblis dan lain-lain. Lebih bagus bawa cara ibadah mengaji Quran. Cara dengan Tuhan, bagus.


Banyak ulama besar yang dikenal ahli makrifat, ada pula mengaku "kyai langitan" begitu sakit minta dibawa ke dokter-dokter canggih yang pakai ilmu kafir dari jin-jin canggih. Akhirnya makin mudharat. Pakai jas kebesaran di kursi roda sambil berliur-liur kemudian mati.


Orang yang berjiwa tauhid menelan pil saja tidak mau. Apalagi ditusuk-tusuk jarum, dimasuki selang-selang. Semua itu tipuan-tipuan setan. Untuk apa mati ditipu setan.


Banyak pemahaman terhadap Yang Esa tidak sampai pada kenyataannya, kecuali dengan Yang Esa. Prinsip tauhid hendaklah diyakini adanya Tuhan Yang Maha Pencipta. Berbuat apa saja bisa. Jangan tertipu setan yang amat penipu. Buka Surah Fathir:5.


Adab terhadap Allah Swt., buka al-Hadiid:14 agar kita bebas dari penyimpangan. Yakini ketunggalan Allah agar kita terbebas dari syirik. Yakini Mahasuci Allah.


"Amantubillah wa qalallaahu ta'ala."

Jemaah tauhid jangan takut dengan setan-setan. Kamu pahami surah an-Nahl:99. Apa yang mau ditakuti dari setan-setan itu. Pahami juga ayat yang ke-100.


Orang yang tahu hakikat tauhid berpandangan bahwa kita tidak memiliki zahir-batin. Yakinkan Zat Allah saja yang ada. Zat Allah itulah tubuhnya Muhammad Saw. Kita bertubuhkan Muhammad; bernyawakan Nur Ilahi. Inilah baqa billah. Tidak ada yang menandingi lagi.


Jangan ada berpikir Tuhan ada keserupaan dengan makhluk sehingga Tuhan dengan makhluknya menjadi dua. Tuhan tidak mempunyai anak. Pegang teguh ini. Nanti kamu akan mempunyai keturunan ahli tauhid yang berpegang pada Tuhan yang Mahakaya, Mahahidup, Maha Mengetahui, Maha Mengampuni, Maha Pengasih, Maha-abadi.


Tuhan selalu berbuat menurut apa yang Tuhan Kehendaki dan Menghendaki yang Tuhan Ketahui. Tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya. Takdir dari Allah adalah fakta absolut. Wali-wali Allah tidak mempunyai daya apa pun selain penyerahan. Untuk apa pergi ke makam wali-wali minta-minta pertolongan.
                                                              

Syaikh Siradj




[UPDATE]
Sistem medis ilmiah modern, diakui atau tidak sudah menyimpang jauh dari hakikat medis itu sendiri. Pengobatan sekarang diarahkan untuk menguntungkan industri kimia sintetik yang hakikatnya membasmi racun pakai racun. Dunia medis sekarang sudah termaterialisasi, berorientasi pada keuntungan materi, bukan pada kemaslahatan manusia.

Baru saya sadari ternyata pengobatan Islami yang disunnahkan ialah pengobatan alami.
  1. terapi asupan nutrisi alami: mengonsumsi madu, susu kambing, dan jintan hitam.
  2. terapi pengobatan luar: dengan al-hijamah/bekam.


Informasi tentang al-hijamah ini beliau terima ketika perjalanan Isra Mi'raj. Dari sekelompok malaikat yang menyampaikan bahwa sebaik-baik pengobatan untuk manusia adalah dengan al-hijamah. [Saya baru dua kali coba bekam, mestinya rutin loh]

Seumur hidup Nabi Muhammad Saw., beliau hanya pernah sakit dua kali, yaitu ketika diguna-guna kafir Quraish dan ketika sakit sebelum Rasulullah wafat. Pada kasus guna-guna, Rasulullah Saw. disembuhkan dengan turunnya dua malaikat,
bukan dengan ruqyah.
[Lihat keterkaitan tersembunyi ini: Ruh Qudus =
Nur; para malaikat adalah makhluk-makhluk cahaya = Nur!]


Nah, uraian dari Abah tampaknya mengingatkan kita tentang bagaimana para nabi, para arif billah, dan para salafus saleh menjalani hidup duniawi ini dengan berpedoman pada tauhid.

Produk kimia sintetik seperti pil+tablet+suntik vaksin itu hakikatnya membasmi racun dengan racun lagi. Ilmu medis barat ngaku kok, minum obat itu = minum racun.

Jadi, bagi kita yang belum tergolong arif billah.. ya, gunakan saja terapi syariati yang dua di atas + tips dari Abah berupa tadarus jika berminat.

Tips dari Abah adalah mengusahakan kesembuhan dengan munajat pada Sang Pemberi Sakit dan Sang Maha Penyembuh. Cukup dengan perbanyak mengaji Quran. Quran itu isi hakikatnya adalah Nur. Kita tadarus artinya "mengonsumsi" Nur untuk lahir-batin.

Ingat, yang bisa segala-galanya di diri kita ini ya Ruh Qudus [Dengan izin Allah, "alat" bernama Ruh ini bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan orang sakit, membuat orang buta sejak lahir bisa melihat, bahkan menghidupkan orang mati | Q.S. al-Maidah:110]. Ruh itu Nur juga. Jadi, mengobati diri zahir-batin itu dengan Nur, bukan dengan pil, suntik vaksin, kemoterapi, operasi besar, dsb.


Mengapa ilmu medis sekarang disebut tipuan setan? Itu karena medis ilmiah diakui atau tidak, berpahamkan materi semata. Tubuh manusia diperlakukan sebagaimana mesin kendaraan yang aus atau rusak. Maka tidak heran jika rumah sakit modern itu tidak beda dengan bengkel organik. Lupa bahwa sembuh-sakit itu berbeda dengan busi kotor atau karburator bocor.

Dengan tadarus, artinya kita menyadari sakit-sembuh dari Allah. Maka jika kita sembuh, itu dari Allah; jika mati pun kita sudah mengembalikan hak pada Yang Punya Hak: kita mati dalam keadaan bermunajat. Mati karena Allah, bukan karena selain-Nya. Bebas dari syirik. 


.

No comments:

Post a Comment