Islam itu berisi :

Islam itu berisi :

Tuesday, January 26, 2016

46. Tak Kenal Muhammad, Tak Kenal Allah



Allah jadikan sekalian alam karena Muhammad. Kenalilah Muhammad itu. Allah saja dikenal, sedangkan Muhammad disepelekan. Siapa syafa`atul uzma itu di kemudian hari?

Mana awal Muhammad, akhir Muhammad, zahir Muhammad, batin Muhammad?
Mana kejadian zahir dan mana kejadian ruhani, nurani, dan rabbani?
Mana tempat muhaddas dan qadim?

Tempat air pada syariat saja bermacam-macam, gelas, ember, drum, dan lain-lain.
Kalau kamu orang yang tahu, kamu pasti dapat mengembalikan nyawa pada tempatnya. Lihat Al-Waqiah: 82 dan seterusnya kalau mau tahu soal mati husnul khatimah.

"Al insanu sirrihi," pada manusia ada Rahasia-Ku.
Di mana Rahasia Tuhan itu? Pada kita di sama-tengah hati. Adanya yakni di dalam pusat, disebut ruh qudus; tubuh Muhammad Rasulullah; zat mutlak; Rahasia Tuhan.
Ini tubuh tajalli yang bila meliputi jasad, hiduplah orang itu dari alam barzakh sampai yaumil qiyamah karena ruh qudus dengan jasadnya tidak becerai.

Dalam tafakur hendaklah berkhidmat seluruh zahir-batin. Hilang-lenyap satu dengan ruh qudus yang di sama-tengah hatimu. Sah tafakurmu, ruh qudus diam. Bernyawa dengan hakiki, yakni Nur. Hendaklah perasaan sampai pusat diamnya. "Orang yang diam" ini musti dikenal. "Orang" ini tajalli Allah. Bukan Allahnya yang tajalli, melainkan Rahasia Allah itu yang tajalli meliputi jasad. Orang itu tidak bertubuh dunia lagi, sudah bertubuh akhirat: hidup tiada mati-tiada binasa sampai yaumil qiyamah.

Diri tajalli itu Rahasia Tuhan Yang Mahakuasa. Jalan tajalli itu ada di dalam diam. Lakukanlah diam sediam-diamnya. Bagaimana mau "lenyap" kepada Allah kalau masih keadaan makhluk saja yang ada. Bahkan ada yang melihat-Nya berupa macam-macam, berupa jirim, jisim, jawhar, dan `aradh. Itu keadaan makhluk! Semua itu bukan Tuhan!

Hakikat Muhammad itu tubuh orang Islam. Matilah dalam Islam. Kenalilah hakikat Muhammad agar dunia-akhirat kamu Islam. Muhammad itu tubuh yang selamat. Maka Islam itu maknanya selamat.



Syaikh Siradj



.




No comments:

Post a Comment